Hai, Adik-Adik!
Kalian sering kan membaca sebuah kata yang ditulis miring dalam sebuah buku atau artikel? Kenapa kata itu harus ditulis miring? Dalam ketentuan EYD, sudah diatur, kata mana saja yang ditulis miring. Yuk, kita cek satu-satu!
Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama majalah, dan nama surat kabar, judul buku yang ada dalam sebuah kalimat. Apa contohnya?
- Salah satu novel Kak Asma Nadia yang paling terkenal adalah Assalamualaikum Beijing.
- Kasus perundungan itu sudah diberitakan oleh koran Literasi.
- Majalah KBM Kids terbit pertama kali pada bulan September tahun 2024.
Kata miring juga digunakan saat kita menulis istilah asing atau bahasa daerah. Berikut adalah contohnya.
- Tetangga Dini sedang melakukan pesta ngunduh mantu.
- Politik devide et impera adalah politik adu domba yang digunakan penjajah Belanda.
- Aisyah memiliki passion di bidang tata busana.
Nama lembaga atau organisasi dari bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring. Misalnya penulisan
- Perdana Menteri Australia saat ini dijabat oleh Scott Morrison.
- World Health Organization (WHO) memberikan sejumlah informasi terbaru mengenai perkembangan kasus Covid-19 di dunia.
Kalimat atau teks berbahasa asing atau daerah yang dikutip secara langsung dalam teks bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring. Perhatikan contoh berikut!
- Ada sebuah ungkapan yang paling saya sukai dari seorang Cak Nun, yaitu ora usah ngungguli wong liyo, unggulono awakmu dewe, unggulono nafsumu dewe.
- Suku Minang memiliki landasan hidup yang dikenal dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabulah.
Itulah contoh-contoh penggunaan kata yang ditulis dalam huruf miring. Semoga Adik-Adik bisa memahaminya ya. Tetap semangat belajar menulis! (*)


