Frame 117

Cara Luqman Mendidik Anak Menurut Al-Quran

By Redaksi

Siapakah Luqmanul Hakim yang namanya tercatat dalam Al-Quran sebagai lelaki saleh? Luqman adalah seorang budak dengan tubuh kurus dan kulit hitam. Nama aslinya adalah Luqman bin Anqa’ sedangkan Al-Hakim adalah julukannya karena ia selalu mengucapkan kata-kata penuh hikmah dna pelajaran.

Kenapa Luqman bisa mencapai derajat tinggi hingga namanya diabadikan dalam Al-Quran? Inilah jawabannya.

“Aku menahan pandanganku, aku jaga lisanku, aku perhatikan makananku, aku pelihara kemaluanku, aku berkata jujur, aku menunaikan janji, aku hormati tamu, aku pedulikan tetanggaku, dan aku tinggalkan segala hal yang tak bermanfaat bagiku.”

Itulah rahasia kesalehan Luqmanul Hakim yang bisa kita lihat buktinya dalam surat Luqman berikut ini. Lihatlah bagaimana Luqman berkata kepada anaknya, bisa kita jadikan teladan dalam mendidik buah hati.

1. Menguatkan Tauhid
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. (QS. Luqman: 13)

Hal pertama yang harus ditekankan pada seseorang adalah tauhid, mengesakan Allah. Karena itu, seorang anak pertama kali haruslah diberi pendidikan tentang iman agar selalu mendekat pada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.

2. Berbuat Baik Kepada Orang Tua 

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada Akulah kembalimu. (QS. Luqman : 14)

Luqman mengajarkan kepada putranya agar selalu berbuat baik pada kedua orang tuanya. Dikhususkan kepada ibu telah mengandungnya selama sembilan bulan dalam keadaan letih, sakit dan bertaruh nyawa untuk melahirkan anak ke dunia. Lalu seorang ayah selalu membanting tulang untuk membiayai hidup serta mendidik anak-anak sesuai tuntunan Allah.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman : 15)

Ayat ini menegasakan tentang perintah untuk menaati kedua orang tua. Namun, jika perintah yang diberikan orang tua adalah keburukan atau dosa, maka tidak boleh diikuti.

Di sisi lain, seorang anak tetap harus menghormati kedua orang tua meski mereka tidak sejalan dalam menaati syariat Islam. Sebab bagaimanapun, merekalah yang membesarkan dan melahirkan.

3. Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan

(Luqman berkata), “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. Luqman : 16)

Luqman mengingatkan anaknya bahwa perbuatan apa pun (baik dan buruk) walau kecil akan mendapat balasan. Allah itu Maha Tahu dan Maha Membalas. Jadi seseorang harus waspada dalam mengerjakan segala suatu.

4. Mendirikan Salat, Amar Ma’ruf, Nahi Mungkar, dan Sabar

Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman : 17)

Luqman menasihati putranya untuk selalu mengerjakan salat. Juga selalu mengajak kepada kebaikan serta selalu sabar dengan cobaan yang Allah berikan.

5. Tidak Sombong dan Angkuh

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. Luqman : 18)

Luqman menasehati putranya agar menjauhi sifat sombong dan angkuh, selain karena itu dibenci Allah, kesombongan merupakan jubah yang hanya berhak dimiliki oleh Allah.

Luqman juga mengajarkan anaknya untuk berkata lembut sebab jika kelembutan berbentuk makhluk maka tak ada yang lebih indah darinya.

Demikian pesan Luqman kepada putranya yang selalu ia panggil dengan Bunayya, sebuah sapaan penuh kasih sayang kepada anak lelakinya yang bernama Tsaran. Semoga kita bisa meneladani beliau dalm mendidik anak-anak kita ya, Ayah Bunda. (*)

(Ditulis  oleh Kak Novia Syahidah)

 

-- Akhir --

Bagikan Cerita

Baca tulisan menarik lainnya

Punya Naskah Cerita Sendiri?

Kirim Naskahmu Sekarang!

Naskah-Homepage